MAKALAH
EKONOMI PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Disusun
oleh :
Heni
Pratiwi
23010113120033
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam perekonomian yang sebenarnya corak kegiatan ekonomi adalah jauh lebih
rumit dari yang kita bayangkan. Unruk memberikan gambaran yang lebih mendekati
dari keadaan yang sebenarnya dalam makalah
ini akan di bahas tentang perekonomian tiga sektor. Sistem
Perekonomian tiga sektor merupakan perekonomian
yg terdiri dari sektor-sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Terdapat kelemahan pada sistem persaingan sempurna pada
tahun 1930 terjadi Depresi
besar, sehingga campur tangan pemerintah dibutuhkan untuk mengatur kegiatan ekonomi agar sistem pasar bebas dapat
berjalan secara efisien. Kelemahan tersebut antara lain keadaan
yang diasumsikan jauh dari kenyataan, adanya perbedaan yang mencolok antara
keuntungan yang diperoleh masyarakat dengan yang diperoleh perusahaan,
distribusi pendapatan tidak merata, dan tingkat penggunaan tenaga kerja yang
tidak penuh sehingga terjadi pengangguran besar- besaran. Terdapat dua
perubahan penting dalam perekonomian yaitu pungutan pajak akan mengurangi
agregat melalui pengurangan konsumsi rumah tangga dan pajak memungkinkan
pemerintah melakukan pembelanjaan dan ini akan menaikkan pembelanjaan agregat.
Peranan pemerintah dalam perekonomian tiga sektor diantarannya membuat
peraturan- peraturan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan ekonomi antara lain
yaitu menciptakan suasana ekonomi dan sosial yang mendorong kearah terciptannya
kegiatan ekonomi yang efisien, menciptakan persaingan bebas, menghapus kekuatan
monopoli, menyelenggarakan sendiri berbagai kegiatan ekonomi dan menjalankan
kebijaksanaan moneter dan fiskal.
Makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui
hubungan dan faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi sistem perekonomian tiga
sektor
BAB
II
ISI
2.1 Pengertian Sistem Perekonomian Tiga
Sektor
Sistem perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor
– sektor rumah tangga perusahaan dan pemerintah. Campur tangan pemerintah
menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan
pendapatan nasional diantaranya pungutan pajak akan mengurangi pengeluaran
agregat melalui pengeluaran keatas konsumsi rumah tangga dan pajak memungkinkan
pemerintah melakukan perbelanjaan dan hal tersebut akan menaikkan perbelanjaan
agregat. Perekonomian tiga sektor dapat dijelaskan melalui gambar berikut :
2.2. Aliran
Pendapatan dan Syarat Keseimbangan
2.2.1.
Aliran pendapatan dan pengeluaran
Campur
tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran baru
dalam sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran yang baru tersebut adalah
:
1) Pembayaran pajak oleh rumah tangga
dan perusahaan kepada pemerintah. Pembayaran pajak tersebut menimbulkan
pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber pendapatan pemerintah
yang terutama.
2) Pengeluaran dari sektor pemerintah
ke sektor perusahaan. Aliran ini menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah
keatas barang-barang dan jasa yang diproduksikan oleh sektor perusahaan.
3) Aliran pendapatan dari sektor
pemerintah sektor rumah tangga. Aliran itu timbul sebagai akibat dari
pembayaran keatas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah
tangga oleh pemerintah.
Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
1) pembayaran kepada sektor rumah
tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi dan
2)
pembayaran
pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
Pendapatan
yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber yaitu :
1) dari pembayaran gaji dan upah, sewa,
bunga dan utang oleh perusahaan
2) dari pembayaran gaji dan upah oleh
pemerintah.
2.2.2. Syarat keseimbangan
Keseimbangan :
Y = AE, atau Y = C +
I + G
Y : penawaran agregat
AE : pengeluaran agregat
C : konsumsi rumah tangga
I : investasi perusahaan
G : pengeluaran pemerintah membeli barang dan
jasa
Jika C dikurangi dari setiap ruas maka, Dalam
perekonomian tiga sektor I dan G adalah suntikan kedalam sirkulasi aliran
pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Sebagai
kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang
mencapai keseimbangan akan berlaku keadaan : I + G = S + T
Contoh :
1. Jika diket: C = 60 + 0,75 Y dan S =
0,25 Y - 100
I = 120
G = 60
Hitung Y keseimbangan!
(Ingat persamaan C diatas untuk pajak
tetap
T
= 40)
Jawab
:
1. Y = C + I + G
Y = 60 + 0,75 Y + 120 + 60
Y = 0,75 Y + 240
Y – 0,75 Y = 240
0,25 Y = 240
Y = 960
I + G = S + T
120 + 60 = 0,25 Y – 100 + 40
180 = 0,25 Y – 60
Y
= 960
2.3. Jenis-Jenis Pajak
1. Pajak objektif : pajak yg dikenakan berdasarkan
aktivitas ekonomi para wajib pajak Misalnya PPN dikenakan kpd mereka yang membeli barang
dan jasa kena pajak
2. Pajak subjektif : pajak yang dipungut dengan melihat
kemampuan wajib pajak. Misalnya pendapatan. Jika pendapatan makin besar, maka
beban pajaknya makin besar
3. Pajak
langsung : jenis pungutan pemerintah yang secara langsung di kumpulkan dari
pihak yang wajib membayar pajak.( pajak yang secara langsung di pungut dari
orang yang berkewajiban untuk membayar pajak).
4. Pajak
tak langsung : pajak yang bebannya dapat di pindah2 kan kepada pihak lain.(
yang menanagung beban pajak tersebut adalah para konsumen. Ex : Impor.
2.4.
Bentuk-Bentuk Pajak Pendapatan
1. Pajak regresif : sistem pajak yang persentasinya
menurun apabila pendapatan yang di kenakan pajak menjadi bertambah tinggi.dalam
sistem ini, pada pendapatan rendah ,pajak yang di pungut meliputi bagian yang
paling tinggi dari pendapatan tersebut.tetapi,semakin tinggi pendapatan semakin
kecil persentasi pajak itu di bandingkan dengan keseluruan pendapatan.
2. Pajak proporsional : persentasi pungutan
pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan,yaitu dari tingkat
pendapatan yang sangat rendah kepada yang sangat tinggi.dalam sistempajak ini
tidak di bedakan di antara penduduk yang kaya atau miskin dan di antara
perusahaan besar dan perusaan kecil.
3.
Pajak
progresif : sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan
semakin meningkat .pajak ini menyebabkan pertambahan nominal pajak yang di
bayar akan menjadi semakin cepat apabila pendapatan semakin tinggi.
2.5. Efek Pajak terhadap Konsumsi
Dan Tabungan
Dalam
perekonomian yang telah mengenakan pajak, perhubungan diantara pendapatan
disposibel dan pendapatan nasional dapat dinyatakan secara berikut :
Pendapatan disposibel
(Yd) = Pendapatan nasional (Y) – Pajak (T)
Penurunan pendapatan disposebel akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tangga. Hal ini disebabkan karena pajak yang dibayarkannya mengurangi kemampuannya untuk melakukan pengeluaran konsumsi dan menabung. Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposibel sebanyak pajak yang dipungut
Penurunan pendapatan disposebel akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tangga. Hal ini disebabkan karena pajak yang dibayarkannya mengurangi kemampuannya untuk melakukan pengeluaran konsumsi dan menabung. Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposibel sebanyak pajak yang dipungut
Penurunan pendapatan disposibel
menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah tangga akan berkurang pada
berbagai tingkat pendapatan. Walaupun bentuk sistem pajak yaitu pajak tetap
pemungutan pajak akan mengakibatkan konsumsi dan tabungan rumah tangga
berkurang sebanyak yang ditentukan oleh persamaan berikut :
ΔC=MPCxT
ΔS = MPS x T
ΔS = MPS x T
2.6.
Pengeluaran Pemerintah
Pajak
yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
pemerintah. Dinegara-negara yang sudah sangat maju, Pajak adalah sumber utama
dari pembelanjaan pemerintah, sebagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk
membiayai administrasi pemerintahan dan untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pembangunan, membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem
pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai pembelanjaan untuk angkatan
bersenjata dan membiayai berbagai jenis infrastruktur yang penting artinya
dalam pembangunan adalah beberapa bidang penting yang akan dibiayai pemerintah.
2.6.1.
Penentu-penentu pengeluaran pemerintah
a. Proyeksi jumlah
pajak yang di terima : Dalam menyusun anggaran belanja pemerintah harus
terlebih dahulu membuat proyeksi mengenai jumlah pajak yang akan di
terimanya.makin banyak jumlah pajak yang akan dapat di kumpulkan, makin banyak
pula perbelanjaan pemerintah yang akan di lakukan.
b. Tujuan-tujuan
ekonomi yang ingin dicapai : mengatasi masalah pengangguran, menghidari inflasi
dan mempercepat pembangunan ekonomi. untuk mempercepat kegiatan tersebut
seringkali membelanjakan uang yang lebih besar dari pendapatan yang di peroleh
oleh pajak.
c.
Pertimbangan politik dan keamanan :
pertimbangan-pertimbangan
politik dan kestabilan negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam
menyusun anggaran belanja pemerintah.
kekacauan
politik, keamanan. keadaan seperti itu akan
menyebabkan kenaikan perbelanjaan pemerintah yang sangat besar.
BAB
III
KESIMPULAN
Ekonomi tiga
sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor perusahaan, rumah tangga
dan pemerintah. Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menjadi beberapa
cara. Cara yang pertama adalah membedakannya dengan cara pajak langsung dan
pajak tak langsung. Cara lain adalah pajak regresif, pajak proporsional dan
pajak progresif. Keseimbangan PN dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan yaitu
pendekatan pengeluaran agregat, penawaran agregat dan pendekatan suntikan
bocoran. Multiplier dalam ekonomi tiga sektor dapat dibedakan kepada dua jenis
yaitu multiplier dalam sistem pajak tetap dan multiplier dalam sistem pajak
proporsional. Jenis- jenis penstabilan otomatik yang utama adalah pajak
proporsional dan pajak progresif program asuransi pengangguran. Sistem harga
minimum kebijakan fiskal diskresioner dilakukan dengan menambah pengeluaran
agregat pada waktu pengangguran mengurangi pada waktu inflasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. https://www.google.com/-q=keseimbangan+sistem+perekonomian+tiga+sektor
Istanto,
A. 2013. Ekonomi Makro. http://syariah99.blogspot.com/2013/05/ekonomi-makro-ekonomi-3-sektor.html
Novitasari,
N. 2012. Perekonomian 3 Sektor. http://homezwork.com/-143264.htm
Sadono Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Ed. 3,
(Jakarta : PT Rajawali Pers, 2010), Hal. 150 – 159.
Satrio,
K. 2013. Makro Makalah 3 Sektor. http://www.scribd.com/doc/105460815/Tgs-Makro-Makalah-3sektor
Wiliandri,
R. 2012. Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. http://rulywiliandri.files.wordpress.com/2012/09/keseimbangan-ekonomi-tiga-sektor4.pdf
Download Makalah lengkap Perekonomian Tiga Sektor @jurnalmakalah.com
BalasHapus