TUGAS ILMU TANAMAN PAKAN
Disusun Oleh:
Nama
:
Heni pratiwi
NIM
: 23010113120033
Kelas : Peternakan
A / 2013
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
Chamaecrista
rotundifolia
A.
Nama
Latin
Chamaecrista rotundifolia (Pers.) Greene
B.
Diskripsi
Tanaman
Tanaman tahunan berumur pendek, tanaman semusim yang beregenerasi sendiri
tinggi sekitar 1 m. Helai daun setengah lingkaran sampai bulat lebar dengan
panjang 12-38 mm, lebar 5-25 mm. Bunga 1-2 (-3) axillary, kecil kuning. Buah
polong linear, panjang 20-45
mm. Biji segi empat dengan 200.000-470.000 biji/kg.
C.
Penggunaan
atau Pemanfaatan
Ditanam pada padang gembala buatan dan alam untuk
meningkatklan kualitas pakan. Bernilai terbatas untuk konservasi karena daun
akan gugur pada kondisi kering. Telah berhasil digunakan sebagai tanaman potong
angkut di Cina selatan, dan digunakan sebagai tanaman penyela atau fase legum
dalam sistem tanaman-ternak di Nigeria dimana penggunaannya mengakibatkan
meningkatnya produksi tanaman biji-bijian (sereal).
D.
Ekologi
1. Persyaratan
Tanah
Tanah ringan bebas genangan dengan kesuburan rendah sampai sedang. Hampir
semua jenis tanaman ini dikoleksi dari tanah yang asam. Beradaptasi sangat baik
pada tanah merah tidak subur di Cina selatan.
2. Air
Tanaman tahunan
(perennial) pada curah
hujan 900-1500 mm; dan sebagai tanaman semusim dengan curah hujan yang
lebih rendah. Tidak tahan terhadap pengairan yang buruk atau banjir. Cukup
tahan terhadap kekeringan ketika tanaman membentuk rosettes dibawah
penggembalaan yang berat, tetapi seringkali berubah menjadi merah dan gugur
bila tanaman tidak digembalai dan tumbuh tinggi selama kondisi kekeringan.
3. Suhu
Tumbuh musim
hangat dengan daun akan mati bila terkena suhu beku. Terdapat perbedaan besar
diantara tipe tanaman ini dalam daya taha terhadap musim dingin di daerah
subtropis Cina (26-29ºS). Hanya tipe yang berasal dari ujung selatan
paling jauh dapat bertahan hidup (Paraguay dan Argentina).
4. Cahaya
Perlu sinar matahari penuh dan
naungan sedang.
5. Perkembangan
Reproduksi
Kultivar Wynn berbunga lebih awal. Tanaman dari dataran rendah cenderung
untuk berbunga lebih lambat dan tinggi, sedangkan tanaman dataran tinggi
berbungan lebih awal dan lebih rendah. Hasil biji dapat mencapai sekitar
1000-1200 biji/m2.
6. Pengembalaan/pemotongan
Sangat tahan
terhadap penggembalaan berat yang konstan, akan tetapi, bila dibiarkan tumbuh
tinggi kemudian dipotong pendek, tanaman gagal untuk tumbuh kembali,
tetapi populasi tanaman akan tumbuh kembali dari biji.
E.
Agronomi
1.
Penanaman
Meskipun
telah dilaporkan tingginya jumlah biji yang dorman, biji yang dipanen
menggunakan mesin jarang memerlukan skarifikasi. Biji tidak boleh direndam air
panas untuk memecahkan dormansi. Tampaknya langsung membentuk nodul dengan
rhizobia alami.
2.
Spesies Pasangan
Rumput: Bothriochloa pertusa, Chloris gayana , Digitaria eriantha , Urochloa mosambicensis dan beberapa
rumput lainnya.
Legume: Stylosanthes
guianensis varitas intermedia, Lotononis bainesii , Aeschynomene falcata .
F.
Nilai
Pakan
1.
Nilai Nutrisi
Kandungan protein dan kecernaan yang baik ketika digembalai. Penanaman pada
tanah defisiensi P dan S di Queensland selatan meningkatkan kandungan N pada
daun menjadi 3,3%. Cassia "Wynn" meningkatkan kadar N dari rumput
alam (Heteropogon contortus ) yang
ditanam bersama sekitar 20-40% dengan penggembalaan dan pemupukan (dengan P dan
S).
2. Palatabilitas
Kandungan
protein dan kecernaan yang baik ketika digembalai. Penanaman pada tanah
defisiensi P dan S di Queensland selatan meningkatkan kandungan N pada daun
menjadi 3,3%. Cassia "Wynn" meningkatkan kadar N dari rumput alam (Heteropogon contortus ) yang
ditanam bersama sekitar 20-40% dengan penggembalaan dan pemupukan (dengan P dan
S).
G.
Potensi
Produksi
1. Bahan
Kering
Produksi
bahan kering sekitar 7000 kg/ha dilaporkan di Queensland tenggara.
2. Produksi
Ternak
Di Australia, penyemaian dalam jumlah besar kultivar
"Wynn" pada rumput alam Heteropogon contortus meningkatkan kenaikan berat badan/ekor
ternak pada tingkat penggembalaan 2,4 ekor/ha sampai sekitar 34 kg
kg/tahun (peningkatan 40%) atau sekitar 45 kg/tahun ketika dipupuk dengan P dan
S.
H.
Produksi
Biji
Melepaskan biji sangat banyak, tetapi biji masak butuh
waktu lama dan kemudian pecah menyebar. Hasil panen seikitar 800 kg/ha telah
diperoleh pada panen dengan mesin penyedot di Australia.
I. Keunggulan
Penanaman
dan penyebaran cepat, Kebutuhan pupuk rendah, Beradaptasi pada tanah asam, Produksi
biji tinggi.
J.
Keterbatasan
Palatabiltas
rendah, Tidak tahan kekeringan bila tidak digembalai, Rentan terhadap
anthracnose pada padang sabana di Amerika Selatan
K. Pustaka Pilihan
Hacker, J.B., Wen Shilin, Ying
Zhaoyang and Pengelly, B.C. (2001) Selecting Chamaecrista spp. for
stabilisation and forage in southern China. Tropical
Grasslands, 35, 96-113.
Jones, R.M. (1992) Chamaecrista rotundifolia (Persoon) Greene. In: 't Mannetje, L. and Jones, R.M. (eds) Plant Resources of South-East Asia No. 4. Forages. pp. 88-89. (Pudoc Scientific Publishers, Wageningen, the Netherlands). Lenne, J.M. and P. Trutmann, P. (1994) (eds) Diseases of Tropical Pasture Plants. (CABI, Wallingford, UK). Partridge, I.J. and Wright, J. (1992) The value of round-leafed cassia (Cassia rotundifolia cv. Wynn) in a native pasture grazed with steers in south-east Queensland. Tropical Grasslands, 26, 263-269. Pengelly, B.C., Maass, B.L., Thomas, B.D. and Hacker, J.B. (1997) Origin of the world's collection of the tropical forage legume Chamaecrista rotundifolia . Proceedings of the VXIII International Grassland Congress, 8-19 June 1997, Winnipeg, Manitoba, and Saskatoon, Saskatchewan, Canada, vol. 1(1), 25-26. Strickland R.W., Greenfield, R.G., Wilson, G.P.M. and Harvey, G.L. (1985) Morphological and agronomic attributes of Cassia rotundifolia Pers., C. pilosa L., and C. trichopoda Benth., potential forage legumes for northern Australia. Australian Journal of Experimental Agriculture, 25, 100-108. Tarawali, S.A. (1994) The yield and persistence of selected forage legumes in subhumid and semi-arid west Africa. Tropical Grasslands, 28, 80-89. Tarawali, S.A. (1995) Evaluation of Chamaecrista rotundifolia accessions as a fodder resource in subhumid Nigeria. Tropical Grasslands, 29, 129-133.
L. Kaitan Internet
|
|||||||||
|